Pariwisata Pangkalpinang Difokuskan di Pantai Pasir Padi, Ini Kata Dewan DPRD Kota Pangkalpinang.
BANGKAPOS.COM, BANGKA — Wakil Ketua komisi II DPRD Kota Pangkalpinang, Rio Setiady mendukung langkah Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang dalam penataan Pantai Pasir Padi, Selasa (23/02/2021).
Sebelumnya Dinas Kota Pangkalpinang akan memfokuskan anggaran, guna melakukan berbagai penataan hingga pembangunan untuk menarik minat para wisatawan berkunjung ke pantai Pasir padi.
“Sangat setuju karena memang masuk dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengaj Daerah) Kota Pangkalpinang. Kemudian itu juga masuk dalam kawasan wisata, satu-satunya wisata alam di Kota Pangkalpinang. Ini berpotensi untuk mendatangkan PAD (Pendapatan Asli Daerah), sekaligus menarik investor untuk berinvestasi di Kota Pangkalpinang,” jelas Rio Setiady.
Diketahui Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang berencana akan membuat ruang terbuka seluas lima hektar, yang dapat dipergunakan oleh masyarakat untuk menikmati indahnya pasir putih Pantai Pasir Padi.
“Kita mendatangkan warga dari dalam dan luar Bangka, disitu sudah ada retail lalu ada juga taman wisata, hotel tapi belum merata. Titik sebaran juga belum merata, nah tugas pemkot menata semenarik mungkin. Apalah dibangun Jogging trek, lapangan voli atau sebagainya, jadi ketika orang datang banyak pilihan untuk rekreasi,” jelasnya.
Dia berharap terkait akses jalan, terutama beberapa ruas jalan yang rusak akibat dihantam banjir rob beberapa waktu yang lalu.
“Lalu yang penting juga akses jalan, kemarin ada banjir rob sampai buat jalan hancur. Kita berharap dinas PUPR segera bertindak, karena ini aset wisata kita sehingga membuat masyarakat akses jalannya,” pinti Rio.
Selain itu diketahui dari Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang juga berencana akan menambah lampu penerangan, hal ini dilakukan agar aktivitas wisatawan dapat berlangsung hingga malam hari.
“Kalau sampai malam hari perlu dipikirkan apakah berpotensi mendatangkan wisatawan, karena kalau malam mandi sudah gelap kan susah. Artinya konsekuensi harus siap dengan lampu penerangan, dan sisi keamanan juga harus diperhatikan dan penting,” ucapnya.
Sementara itu Rio Setiady juga menyoroti, terkait Pantai Pasir Padi yang menggunakan retribusi parkir.
“Lalu juga retribusi yang diambil di depan pintu masuk itu, bukan untuk pariwisata tapi parkir. Nah konsekuensi parkir itu harus menjaga kalau ilang harus bertanggung jawab, nah dishub siap gak dengan konsekuensi itu. Kami sudah lama menyampaikan ke dinas pariwisata, agar retribusi itu diganti dengan Pariwisata,” ungkapnya. (Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy)